Air Demineral: Pengertian, Proses, hingga Keunggulannya
Air demineral mungkin masih cukup asing di masyarakat. Saat membeli air minum kemasan saja, kita sering menyebut 'air mineral' untuk semua jenis air. Padahal, proses pengolahan setiap jenis air minum dan manfaatnya bagi tubuh bisa jadi berbeda satu sama lain.
Air non-mineral ini memiliki keunggulan yang tidak Anda dapatkan dari air minum biasa. Namun, sebelum itu, mari ketahui terlebih dahulu pengertiannya!
Pengertian Air Demineral
Air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara destilasi, deionisasi, reverse osmosis (RO). Definisi ini terdapat dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI.
Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa air demineral merupakan air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses destilasi dan deionisasi. Air demineral mengandung mineral yang lebih sedikit dibandingkan air jenis lainnya. Biasanya air demineral memiliki pH 5-7,5.
Air murni (pure water), sebutan lain air demineral, yakni air yang telah disaring atau diproses untuk menghilangkan kotoran seperti bahan kimia dan kontaminan lainnya. Melalui pemurnian, banyak jenis kotoran dihilangkan seperti bakteri, jamur, parasit, logam berat, atau polutan kimia. Pemurnian ini berfungsi agar air layak dikonsumsi.
Manfaat Air Demineral
Melansir Healthline, dengan menggunakan filter air di rumah atau meminum air kemasan yang dimurnikan, air minum mengalami tingkat pemurnian lain yang dapat menghilangkan logam, bahan kimia, dan kontaminan lainnya, tergantung pada jenis sistem pemurnian yang digunakan.
Manfaat lain dari pemurnian air adalah menghilangkan rasa tidak enak yang terkait dengan pengolahan kimia, bahan organik atau pipa logam, menghasilkan air minum yang segar dan murni.
Sumber air bersih yang kita percaya aman dikonsumsi tetap saja mengandung kontaminan yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, air yang melalui proses pemurnian lebih baik dan lebih terjamin keamanannya bagi tubuh.
Air demineral atau air murni tersebut dapat melalui proses pemurnian berikut ini
Proses Pemurnian Air Demineral
Terdapat tiga proses untuk memurnikan air minum agar zat berbahaya termasuk virus dan bakteri hilang.
1. Destilasi
Air yang dimurnikan dengan destilasi mengalami proses pendidihan dan uap air yang terbentuk dikumpulkan, kemudian dikondensasi (pengembunan, gas menjadi cairan), menghasilkan air suling. Proses destilasi menyebabkan mineral dan zat pengotor tertinggal setelah tahap penguapan sehingga air yang dihasilkan menjadi murni.
2. Deionisasi
Metode ini melibatkan mesin resin bermuatan listrik untuk mengolah sumber air menjadi air murni. Kation dan anion (ion – ion pengotor) yang terdapat dalam air akan bertukar dengan dengan ion H+ dan OH- dari resin. Dengan demikian, air nya didapatkan murni dari ion-ion.
Hanya saja, air deionisasi bersifat reaktif yang membuat pH berubah setelah terpapar udara. Saat pertama kali dimurnikan, air ini memiliki pH 7, ketika berkontak dengan udara pHnya berubah menjadi 5,6 karena air deionisasi bereaksi dengan CO2 membentuk membentuk asam karbonat (H2CO3) yang terion menjadi H+ dan HCO3-.
3. Reverse Osmosis (RO)
Air murni yang dihasilkan dari proses deionisasi tidak disarankan untuk dikonsumsi. Selain sifatnya yang reaktif, air deionisasi tidak dapat mengeluarkan zat-zat pengotor atau organik yang berbahaya bagi tubuh karena tidak bisa ditukar oleh resin.
RO adalah metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion yang terkandung dalam air. Prosesnya menggunakan membran semipermeabel dengan daya saring tinggi. Namun sebelum itu, sedimen dan klroin dihilangkan terlebih dahulu menggunakan sistem filtrasi.
Mengutip Waterpedia, setiap sistem air reverse osmosis mengandung filter sedimen dan filter karbon di samping membran RO, adapun fungsinya sebagai berikut.
- Filter Sedimen : Mengurangi partikel seperti kotoran, debu, dan karat
- Filter Karbon : Mengurangi senyawa organik yang mudah menguap (VOC), klorin, dan kontaminan lainnya yang memberi air rasa atau bau tidak enak
- Membran RO : Menghilangkan hingga 98% dari total padatan terlarut (TDS )
Nah, itulah beberapa proses untuk memurnikan air minum. Lalu, seperti apa keunggulan air demineral di bandingkan air minum biasa lainnya?
Air Mineral vs. Air Demineral
Tubuh memang membutuhkan mineral untuk menunjang kesehatan, tapi yang dibutuhkan adalah mineral organik. Kita dapat memeroleh mineral organik melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti sayur-sayuran, buah-buahan, atau vitamin tambahan.
Nah, kebanyakan mineral yang terkandung dalam air biasa adalah mineral anorganik, mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita. Contohnya Timbal (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Merkuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Darmono, 1995).
Tidak semua air minum mineral berasal dari sumber air yang kaya akan mineral alami, apalagi saat ini sumber air sudah banyak yang tercemar. Oleh karena itu, air demineral yang telah melalui proses pemurnian, lebih baik dikonsumsi.
Dr. Allan E. Bani lewat bukunya Your Water and Your Health, mengatakan kalau mengonsumsi air non mineral tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, melainkan bermanfaat ganda. Hal ini karena kita tidak menambah kadar mineral anorganik yang sudah lama tertimbun dalam jaringan tubuh, dan membantu membersihkan mineral anorganik yang terdapat di dalam tubuh.
Keunggulan Air Demineral
Beberapa keunggulan air minum non-mineral ini antara lain.
- TDS sangat rendah <10 mg/L
- Bebas mineral an-organik yang tidak dibutuhkan tubuh
- Bebas zat pengotor, virus, dan bakteri
- Air jernih, tidak ada endapan
- Air tidak berbau, tidak berasa
- Baik untuk kesehatan ginjal
Sampai di sini, apakah Anda ingin beralih pada air minum demineral atau air murni?
Pilih Aslah Pure Water, air yang diproses dengan sistem Reverse Osmosis dan sinar UV. Sistem ini dapat menghilangkan hingga 98% padatan terlarut dan bebas kontaminasi zat berbahaya. Airnya jernih, tidak berasa, dan tidak berbau.
Ingin tahu informasi lebih lanjut? Tekan tombol berikut:
Semoga artikel ini bermanfaat, silakan sebarluaskan agar menjadi pahala jariyah. Barakallahu fiikum.